JamaahMasjid, Jakarta - Presiden Joko Widodo berbagi tips mengatasi demo. Pada saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, mantan Wali Kota Solo ini menuturkan suka-dukanya saat warga Solo unjuk rasa beberapa tahun silam.
Enam bulan pertama Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota, hampir setiap minggu ada unjuk rasa masyarakat. Setelah enam bulan ia mengamati gerak-gerik para pendemo, akhirnya ia menemukan konsepnya. Saat pertemuan, 100 persen mereka ternyata kerjanya melotot dan marah-marah. “Saya pelajari dan saya tampung terus,” katanya. “Saat itu saya hadapi sendiri 3500 massa."
Jokowi meminta polisi yang mengamankan unjuk rasa kembali ke markasnya. Polisi sempat menolak. “Tapi demo ini besar sekali, Pak, bantah petugas. Tapi saya paksakan mereka menyingkir,” kata Jokowi.
Para pendemo diminta masuk, Jokowi menyediakan makanan ringan. Setelah mereka makan barulah Jokowi mendekati mereka. “Ini penting dan inilah kunci saya,” katanya.
Jokowi lalu bertanya kepada para pendemo mengenai konsep tuntutan mereka. Sebaliknya, Jokowi menjelaskan konsep miliknya. "Ayo ini konsep saya. Konsepmu mana kalau enggak mau malu,” ujarnya.
Ia mengaku demo seperti itu hampir sering terjadi di Solo. Pada tahun kedua kepemimpinannya, jumlah peserta unjuk rasa turun 80 persen. Tahun-tahun berikutnya makin berkurang.
Menurut Jokowi, kesalahan pemimpin adalah merasa diri pintar. Padahal, masyarakat perlu dan mau didengarkan oleh pemimpin. Dengan melakukan pengamatan, medan, dan situasi, Jokowi mampu melunakan para masyarakat yang merasa tidak diperhatikan pemerintah. “Itulah yang saya lakukan, tidak tahu yang lain,” ujarnya.
Kini, Jokowi mengklaim sudah enam tahun kepemimpinannya tidak mendapatkan protes dari masyarakat. Ia juga berharap para pemimpin yang lain bisa mendengarkan suara masyarakatnya dengan baik. “Saya sudah enam tahun tidak didemo,” kata presiden merakyat ini yang terakhir pada demo akbar 4 11 kemarin malah kabur dari para ulama dan umat Islam yang datang ke Istana.
Begini Cara Jokowi Menangani Demo
4/
5
Oleh
Sholat, Yuk!