Senin, 14 November 2016

Pola Pembalasan Allah



Ada orang (politikus, pelawak, dll) yg kalau ngomong suka nyakitin orang lain, mereka dikasih sakit parah dulu sebelum akhirnya wafat.

Sebenarnya Allah gak pernah zalim kpd hambaNya, krn saat sakit itulah penghapus dosa dan ada kesempatan bertaubat.

Raja Namrud, Raja Firaun dikasih perlawanan terhadap apa yg dulu mereka banggakan tapi yg mereka banggakan itu tdk bisa mengalahkan pembalasan Allah.

Raja Namrud punya wajah ganteng dan fisik yg sangat kuat, ia mengaku Tuhan dan tdk terima Nabi Ibrahim 'mempermalukan' dirinya di hadapan rakyatnya. Singkat cerita, Namrud mati setelah Allah kirim seekor lalat masuk ke dalam hidungnya dan menetap di otaknya selama 3 hari. Bisa ia melawan lalat itu meski ia besar dan kuat?

Firaun punya kekuasaan yg luas dan ditakuti, tapi Allah tenggelamkan ia ke dalam laut dan ketika hendak bertaubat sudah keburu mati.

Qarun memiliki harta yg sangat banyak, ia bangga dan sombong dgn itu. Bahkan kuncinya pun mesti diangkat oleh orang2 terkuat di jamannya. Tapi oleh Allah dibenamkanNya Qarun beserta harta2nya ke dalam bumi.

Itu contoh2 dahsyat yang jadi pelajaran bagi semua umat.

Contoh kecil yg biasa kita lihat terkait pola 'pembalasan' Allah:

Ada sepasang suami istri (pengusaha) tdk punya cukup uang utk hidup 'nikmat' katanya. Kufur nikmat. Akhirnya mereka pinjam duit ke bank dan bisnisnya jadi lancar. Ingin makin besar lagi mereka pinjam lagi. Sampai akhirnya roda kehidupan ada di bawah, customer/klien mereka mengalami macet bayar. hingga singkat cerita mereka pun gak bisa bayar juga cicilan hutang ke bank. Riba adalah haram. Balasannya ngeRI BAnget.

Yang terjadi berikutnya rumah tangga mereka kacau, jual macam2 hingga akhirnya bangkrut, diteror terus sana-sini, puncaknya adl menjadi lebih miskin daripada kehidupan yg sebelumnya mereka tdk pinjam uang ke bank.

Mungkin yg akan kita lihat nanti di republik ini, kalau belajar dari pola sejarah, akan seru melihat pemimpin yg sangat kemaruk dgn proyek dan kekuasaan (dgn cara menindas, menipu, menzhalimi, menistakan agama). Ia memiliki uang yg tiada habisnya, mampu mendatangkan penjaga2 ke rumahnya, pengawal2 di kampanyenya sangat banyak yg belum pernah ada sebelumnya, pembantu2 yg setia, dll.

Maka benarlah. Yang ia banggakan itu (kekuatan, kekuasaan, kekayaan) akan terus kita lihat sampai pada masanya nanti itu HABIS dan ia bisa menjadi seperti contoh di atas yg di akhir hayatnya semua yang ia banggakan itu tdk bisa melawan 'Perlawanan' dari Tuhan. Semoga kita mati dalam keadaan khusnul khotimah.

Jadi bersabarlah kawan seperjuangan, sampai duit dia nanti habis dan itu masih panjang kelihatannya, kita akan melihat perlawanan2. Dia Yang Bisa Memberi Uang Tiada Habisnya, Dia pula Yang Bisa menghentikan suplai uang untuknya, sangat mudah bagiNya. Tapi sebenarnya semakin panjang pula kesengsaraan dia dan ia makin jauh dari angan-angannya, seandainya kamu mengetahui.

Sebenarnya sudah banyak yg mendoakan agar ia mendapat hidayah, tdk perlu ditanyakan lagi. Kalau lihat polanya seperti ini, saya jadi tertarik melihat endingnya nanti. Ada banyak hikmah yang bisa diambil (baik kemenangan ataupun kekalahan), dan Allah sudah tunjukkan sebagian kemenangan2 kecil: ada yg ketakutan kabur, ada yg mengadakan demo tandingan tapi sangat sedikit dan diguyur hujan pula, datangin saksi ahli dari Mesir eh dianya pulang.

Jadi memang telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Allah terangkan kepada kita ayat-ayatNya, jika kamu memahaminya. See QS. 3:118

Jika ada yg merasa kasihan kepadanya, ketahuilah itu berarti di lubuk hati kecilnya sudah turut bisa merasakan kesengsaraannya dan tipu dayanya.
Semua itu ada polanya. Sukses ada polanya. Pertolongan Allah ada polanya. Pembalasan Allah pun ada polanya.

Terima kasih sudah membaca tulisan panjang ini, jika dirasa bermanfaat buat kita yg peduli dgn agama kita, boleh dishare. Nuhun

Related Posts

Pola Pembalasan Allah
4/ 5
Oleh